Penghasil Listrik Menggunakan Sensor Cahaya Dc Dengan Ldr
1. Tujuan
Ada beberapa tujuan :
1. Mengetahui prinsip kerja sensor Phototransistor.
2. Mampu membuat rangkaian simulasi Phototransistor pada Proteus.
3. Mampu mengaplikasikan Phototransistor dalam kehidupan sehari-hari.
2. Alat dan Bahan
Ada beberapa alat dan bahan :
1. Battery
Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.
2. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
3. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronik yang berfungsi untuk membatasi atau menghambat aliran listrik yang melewati suatu rangkaian. Resistor bekerja berdasarkan hukum Ohm, yang mana hukum Ohm itu sendiri Berbunyi, "Bahwa resistensi akan berbanding terbalik dengan jumlah arus yang melaluinya". Maka untuk menyatakan besaran resistensi dari sebuah resistor maka dinyatakan dalam satuan Ohm dan dilambangkan dengan Ω (Omega).
5. Photo-transistor
Phototransistor merupakan transistor yang mampu mengubah energi cahaya sehingga menjadi energi listrik. Kemudian komponen ini juga mempunyai penguat atau gain internal. Gain internal yang sudah terintegrasi inilah yang mampu membuat kepekaan atau daya sensitivitas komponen phototransistor ini terhadap cahaya menjadi lebih baik. Kemudian juga dapat menghasilkan penguat arus sampai memiliki daya ratusan hingga ribuan kali lipat. Perlu diketahui jika komponen phototransistor ini termasuk ke dalam golongan transduser.
3. Dasar Teori
Phototransistor adalah sebuah komponen yang sangat penting. Phototransistor merupakan transistor yang mampu mengubah energi cahaya sehingga menjadi energi listrik. Kemudian komponen ini juga mempunyai penguat atau gain internal. Gain internal yang sudah terintegrasi inilah yang mampu membuat kepekaan atau daya sensitivitas komponen phototransistor ini terhadap cahaya menjadi lebih baik.
Hal ini dapat dibandingkan dengan photo diode atau juga photo resistor yang memiliki kemampuan mendeteksi cahaya sama seperti phototransistor. Hal ini membuat cahaya yang nantinya diterima phototransistor ini menimbulkan arus pada area basis. Kemudian juga dapat menghasilkan penguat arus sampai memiliki daya ratusan hingga ribuan kali lipat. Perlu diketahui jika komponen phototransistor ini termasuk ke dalam golongan transduser.
Transduser merupakan sebuah perangkat yang mampu mengubah suatu energi ke dalam bentuk energi yang lain. Bentuk energi tersebut misalnya energi mekanik, energi listrik, energi elektromagnetik, energi kimia, energi cahaya, energi bunyi (akustik), serta energi panas.
Biasanya semua perangkat atau alat yang mampu merubah atau melakukan konversi menjadi energi lain, maka perangkat tersebut dapat disebut sebagai transduser. Pengertian phototransistor ini juga dapat dilihat dari kemasannya. Komponen ini biasanya dikemas dalam sebuah bentuk transparan. Komponen ini juga merupakan komponen yang diletakkan di tempat untuk penerima cahaya.
4. Prinsip Kerja
Cara kerja Phototransistor atau prinsip kerjanya dari pengertian phototransistor ini tak berbeda jauh dengan transistor yang normal biasa. Cara kerjanya yang mana arus di basis transistor akan dikalikan dalam memberikan arus untuk kolektor.
Akan tetapi, khusus yang terjadi di phototransistor, arus pada basis akan dikendalikan melalui jumlah cahaya ataupun infra merah yang diterima. Sehingga, untuk fisik phototransistor secara umum mempunyai dua kaki. Kedua kaki tersebut memiliki nama atau sering disebut dengan emitor dan kolektor.
Sementara itu, terminal pada basis memiliki bentuk seperti lensa yang fungsinya sebagai sensor yang mendeteksi datangnya cahaya. Sehingga, cara kerja phototransistor yakni jika terminal pada basis tersebut menerima cahaya dapat dialirkan ke kedua kaki. Apabila cahaya yang diterima semakin tinggi intensitasnya, maka arus yang akan dialirkan ke emitor dari kolektor tersebut juga akan semakin besar.
5. Rangkaian Sensor
6. Vidio Simulasi
7. Download



Komentar
Posting Komentar