Laporan Praktikum 2




1. Kondisi

    Pada percobaan, digunakan potensiometer untuk mengatur kecerahan pada lampu.

2. Hardware
Ada beberapa alat yang digunakan :

1. Resistor


   Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada Resistor. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor itu sendiri.

    Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.

    Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :
Tabel Kode Warna Resistor

Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :



Cara menghitung nilai resistor 4 gelang

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :
Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Gelang Warna

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.



Contoh-contoh perhitungan lainnya :

Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi

Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm


2. LED (Light Emiting Diode)


  

    LED adalah suaatu semikonduktor yang memancarkan cahaya, LED mempunyai kecenderungan polarisasi. LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati LED. Ini menyebabkan LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya.

3. Arduino

    Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain.

Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut :

 

Arduino Uno

Bagian-bagian arduino uno:


-Power USB : Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.
-Power jack : Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.
-Crystal Oscillator : Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino. Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.
-Reset : Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.
-Digital Pins I / O : Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika ( 0 atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.
-Analog Pins : Papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital.
-LED Power Indicator : Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik.


Bagian - bagian pendukung:


-RAM : RAM (Random Access Memory) adalah tempat penyimpanan sementara pada komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap, tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori atau acak. Secara umum ada 2 jenis RAM yaitu SRAM (Static Random Acces Memory) dan DRAM (Dynamic Random Acces Memory).
-ROM : ROM (Read-only Memory) adalah perangkat keras pada computer yang dapat menyimpan data secara permanen tanpa harus memperhatikan adanya sumber listrik. ROM terdiri dari Mask ROM, PROM, EPROM, EEPROM.

Block Diagram Mikrokontroler ATMega 328P pada Arduino UNO

Adapun block diagram mikrokontroler ATMega 328P dapat dilihat pada gambar berikut:



    Block diagram dapat digunakan untuk memudahkan / memahami bagaimana kinerja dari mikrokontroler ATMega 328P.

Pin-pin ATMega 328P:

            Rangkaian Mikrokontroler ATMega 328P pada Arduino UNO


4. Potensiometer
    Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.
Simbol dan bentuk Potensiometer dapat dilihat pada gambar 9 berikut.
Gambar 9. Bentuk dan Simbol Potensiometer

Jenis Potensiometer:
1. Potensiometer Slider
    Potensiometer geser, atau pot geser, dirancang untuk mengubah nilai resistansi kontaknya dengan gerakan linier dan dengan demikian terdapat hubungan linier antara posisi kontak penggeser dan resistansi output.
Gambar 10. Potensiometer Geser

2. Potensiometer Rotary
    Potensiometer putar (tipe yang paling umum) memvariasikan nilai resistifnya sebagai hasil dari pergerakan sudut. Memutar kenop atau dial yang terpasang pada poros menyebabkan penyeka internal menyapu sekitar elemen resistif melengkung. Penggunaan potensiometer putar yang paling umum adalah pot kontrol volume.


Gambar 11. Potensiometer Rotary

3. Potensiometer Trimmer
    Potensiometer preset atau trimmer adalah potensiometer tipe "set-and-forget" kecil yang memungkinkan penyesuaian yang sangat halus atau sesekali mudah dilakukan ke rangkaian, (misalnya untuk kalibrasi). Potensiometer preset putar satu putaran adalah versi mini dari variabel resistor standar yang dirancang untuk dipasang langsung pada papan rangkaian tercetak dan disesuaikan dengan menggunakan obeng berbilah kecil atau alat plastik serupa.



Gambar 12. Potensiometer Trimmer atau Preset


3. Rangkaian Simulasi

4. Prinsip Kerja

    Pada perobaan ke 3, dimana kita menggunakan beberapa komponen diantaranya Arduino Uno, LED, dan Potensiometer. Pada percobaan kaki pin A0 Arduino dihubungkan ke Vout dari Potensiometer, kemudian, kaki pin digital PWM dihubungkan ke LED dan dihubungkan ke ground. Pada saat program di port ke arduino maka, lampu akan hidup, ketika potensiometer diputar kearah berlawanan arah jam maka lampu pada LED akan perlahan hidup dan menyala, sebaliknya ketika diputar ke searah jarum jam maka lampu akan perlahan redup dan padam.

Listing Progrom
byte pot= A0; //Deklarasi pin A0 untuk potensiometer
byte LED= 9; //Deklarasi pin 9 untuk motor

int nilai; //Deklarasi variabel nilai
int output; //Deklarasi variabel output

void setup(){ //Semua kode dalam fungsi ini dieksekusi sekali 
pinMode(LED, OUTPUT); //Deklarasi motor sebagai OUTPUT 
Serial.begin(9600);  //Set baud rate 9600
}
void loop(){ //Semua kode dalam fungsi ini dieksekusi berulang
 nilai= analogRead(pot); //Membaca nilai potensiometer 
output= map(nilai, 0, 1023, 0, 255);

analogWrite(LED, output);

Serial.print("potensiometer: "); 
Serial.print(nilai); 
Serial.print(" "); 
Serial.print("output: "); 
Serial.print(output);
delay(200);
}

5. Vidio Rangkaian




6. Analisa dan Pembahasan
Percobaan 3
1. Analisa percobaan 3 termasuk percobaan PWM atau ADC?
        Jawab :
    Pada percobaan 3 ini termasuk PWM dimana dibuktikan pada saat kita menggantikan pin digital PWM dengan pin digital lainnya.
2. Analisa perbandingan pecobaan proteus dengan percobaan praktikum?
        Jawab :
     Pada percobaan proteus kita tidak dapat melihat jelas terang redupnya komponen, sedangkan pada percobaan praaktikum kita bisa melihat jelas terang redupnya suatu komponen yang diatur. 
3. Bandingkanlah pin digital PWM dengan pin digital biasa sesuai percobaan praktikum?
        Jawab :
      Pada saat kita menggunakan pin digital PWM maka ketika potensiometer maka lampu akan perlahan redup dan mati atau perlahan terang dan akhirnya menyala, sedangkan pada saat kita menggunakan pin digital biasa maka pada saat potensiometer diputar maka lampu akan memiliki 2 kondisi yaitu mati dan hidup saja.
4. Analisa penyebab kesalahan atau kendala saat merangkai praktikum percobaan 2?
        Jawab :
      Terdapat kendala pada saat melakukan percobaan dimana pada saat merangkai praktikan tidak menghubungkan kaki pin 9 pada arduino ke LED sehingga rangkaian tidak hidup. 

 

7. Link Download

Link HTML                        Link Download

Link Listing Program         : Link Download

Link Video Praktikum        Link Download

Datasheet Potensiometer    : Link Download

Datasheet LED                   : Link Download

Datasheet Arduino UNO    Link Download

Library Arduino                 : Link Download

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS BESAR

Modul 4

Subchapter 6.2